JILBAB SYAR'I TREND 2016

08:37

Kriteria jilbab bukanlah berdasarkan kepantasan atau mode yang lagi trend, melainkan berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jika kedua sumber hukum Islam ini telah memutuskan suatu hukum, maka seorang muslim atau muslimah terlarang membantahnya. Firman Allh SWT :

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Qs. Al-ahzab : 36)

Para perancang mode boleh saja bilang bahwa hasil rancangannya itu adalah jilbab, tetapi, tetapi jika hal itu ternyata tidak memenuhi syarat sebagimana yang diperintahkanAllah , maka itu bukanlah jilbab. Karena dalam Islam suatau pakaian di sebut Jilbab jikamemenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan:

1.  Menutup seluruh badan selain yang dikecualikan 

Syarat ini terdapat dalam firman Allah Swt:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (Qs. An-Nur : 31)

Juga firman Allah Swt:

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-Ahzab : 59) 

Dua ayat diatas dengan  tegas menyatakan bahwa jilbab itu harus menutupi seluruh anggota badan kecuali yang bisa nampak yaitu muka dan telapak tangan.

Adapun  yang dimaksud ziinah (perhiasan) itu terbagi dua bagian. 

Pertama, ziinah khalqiah, yaitu perhiasan yang sudah melekat pada dirinya seperti raut wajah, kulit, bibir dan sebagainya.

Keduaziinah muktasabah, yaitu perhiasan yang dipakai wanita untuk memperindah atau menutupi jasmaninya, sperti busana, cincin, celak mata,pewarna dan sejenisnya. Inilah yang dimaksud dalam firman Allah: “Ambillah perhiasanmu ketika ke mesjid.” (Al-Qurthuby XII:299)

Maksud dari perhiasan yang biasa tampak dan boleh diperlihatkan itu, karena tidak mungkin untuk menyembunyikan atau menutupnya. Seperti wajah, pakaian luar dan telapak tangan.

Dari kutipan ayat diatas, kita dapat memahaminya bahwa menampakkan perhiasan luar saja (yang nampak) dilarang, apalagi anggota badan yang ditutupi perhaiasan luar tersebut. Penafsiran ini diperkuat lagi oleh sebuah hadits yang menjelaskan sikap kaum muslimah ketika ayat ini diturunkan.

Dari Shafiah, ia bercerita: “Ketika kami bersama Aisyah ra, mereka menyebut-nyebut kelebihan wanita Quraisy. Lalu Aisyah ra. Berkata: “Memang wanita Quraisy itu memiliki kelebihan, tetapu, demi Allah, sesungguhnya akau tidak pernah melihat yang lebih mulia dari pada wanita Anshar, mereka sangat membenarkan Kitabullah dan sangat kuat imannya kepada wahyu yang diturunkan. Ketika turun surat An-Nur, ayat yang menyuruh berkerudung, suami mereka pulang lalu lalu membacakan kepada mereka apa yang telah Allah turunkan. Dengan segera setiap wanita menarik kain yang ada, lalu menjadikannya kerudung kepala karena membenarkan dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya” (HR. Al-bukhari dan Abu Dawud)

Bila pada Qs An-Nur : 31 memakai lafad walyadribna,  maka pada Qs Al-Ahzab : 59 digunakan lafad yudniina artinya mengulurkan hingga menutupi kepala, pundak dan dada sampai seluruh tubuhnya. Ayat ini diperjelas lagi dengan sebuah hadist dari Ummu Salamah, katanya: “Ketika turun ayat ini, para wanita Anshar terlihat keluar berbondong-bondong, pada kepala mereka terlihat seperti burung ghirban (gagak) yang hitam karena kerudung yang dikenakan berwarna hitam.” (HR. Abdurrazaq dan Jama’ah)

2.  Bukan berfungi sebagai perhaisan.

Syarat ini berdasarkan firman Allah Swt:

“…Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka” (Qs An-Nur : 31)
Secara umum kandungan ayat ini juga mencakup pakaian biasa jika dihiasi dengan sesuatu yang menyebabkan kaum lelaki melirikkan pandangan kepadanya. Hal ini dikuatkan oleh firman Allah :
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (Qs Al-Ahzab : 33)

Pakaian jilbab sebagaimana disebutkan pelindung wanita dari godaan laki-laki. Hal ini berarti pakaian muslimah (jilbab) tidak boleh berlebihan atau mengikuti trend mode tertentu karena memang jilbab bukan perhiasan.

3.  Kainnya harus tebal, tidak tipis.

Sebagai pelindung wanita, secara otomatis jilbab harus tebal atau tidak transparan atau membayang (tipis) karena jika demikian akan semakin memancing fitnah (godaan) dari pihak laki-laki.
Rasulullah Saw bersabda :

“ Bahwa Asma binti Abi Bakar masuk ke rumah Rasul dengan mengenakan pakaian yang tipis, maka Rasulullah berkata : “Wahai Asma, sesungguhnya wanita yang telah haid ( baligh) tidak diperkenankan untuk dilihat daripadanya kecuali ini dan ini, dengan mengisyaratkan wajah dan tepak tangan.” (HR abu Daud)

Adapun fenomena kudung gaul yang kini sedang trend di kalangana anak muda dengan pakaian yang tipis dan serba ketat, hal ini jelas merupakan pelanggaran berat terhadap syarat jilbab yang diharuskan. Ancaman bagi mereka sebagaimana sabda  Rasullullah saw:

“Ada dua golongan dari ahli neraka yang siksanya belum pernah saya lihat sebelumnya, (1) kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang digunakan memukul orang (ialah penguasa yang zhalim) (2) wanita yang berpakain tapi telanjang, yang selalu maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Rambutnya sebasar punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium wanginya, padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan yang amat panjang.” (HR. Muslim)

4.  Harus longgar, tidak ketat, sehinga tidak menggambarkan sesuatu dari tubuhnya.

Diantara maksud diwajibkannya jilbab adalah agar tidak mungkin terwujud jika pakaian yang dikenakan tidak ketat dan tidak membentuk lekuk-lekuk tubuhnya. Untuk itu jilbab harus longgar atau tidak ketat.

“Rasulullah saw memberiku baju Qubthiyyah yang tebal (biasanya Qutbthiyyah itu tipis) yang merupakan baju yang dihadiahkan Al-Kalbi kepada beliau. Baju itu pun aku pakaikan pada istriku. Nabi saw bertanya kepadaku : “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Qubthiiyah?” Aku menjawab: “Aku pakaikan baju itu pada istriku” Nabi saw lalu menjawab : “Perintahkan ia agar mengenakan baju dalam Qubthiyyah itu, karena aku khawatir baju itu masih menggambarkan bentuhk tulangnya.” (HR. Al-Baihaqi, Ahmad, Abu dawud dan Ad-Dhiya).

Rasulullah memerintahkan paad istri Usamah bin jaid (sebagaimana termaktub dalam hadits di atas) agar menggunakan pakain rangkap sehingga Qubtiyah tidak membentuk tubuhnya. Perintah ini menunjukkan kewajiban. Imam Asy-Syaukani dalam mensyarah hadist ini mengatakan : “Hadist ini menunjukkan bahwa wanita itu wajib menutupi badannya dengan pakaian yang tidak menggambarkan bentuk tubuhnya. Ini merupakan syarat bagi penutup aurat.

Adapun Fatimah putri Rasulullah pernah berkata kepada Asma : “Wahai Asma! Sesungguhnya Aku Memandang buruk apa yang dilakukan oleh kaum wanita yang menggenakan baju yang dapat meggambarkan bentuk tubuhnya” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim)

5.  Tidak diberi wewangian atau parfum

Syarat ini berdasarkan larangan terhadap kaum wanita untuk memakai wewangian bila mereka keluar rumah. Rasullluah Saw bersabda :

“Siapapun perempuan yang memakai wewangain. Lalu ia melewati kaum laki-laki agar ia menghirup wanginya, maka ia sudah berzina” (HR. An-Nasa’i)

“Jika salah seorang di antara kalian (kaum wanita) keluar rumah menuju mesjid, maka janganlah sekali-kaliu mendekatinya dengan memakai wewangian” (HR. muslim)

Alasan pelarangan itu jelas, yaitu bahwa hal itu akan membangkitkan nafsu birahi. Para ulama bahkan mengikutkan sesuatu yang semakna dengan pakaian indah, perhiasan yang tampak dan hiasan (asesoris) yang megah.

6.  Tidak menyerupai laki-laki 

“Rasulullah melaknat pria yang menyerupai pakaian wanita dan wanita yang menyerupai pakai laki-laki.” (HR. Abu Dawud)

“Tidak masuk golongan kami para wanita yang menyerupai diri dengan kaum pria dan kaum pria yang menyerupakan diri dengan kami kaum wanita” (HR. Ahmad)

“Tiga orang yang tidak masuk surga dan Allah tidak akan memandang mereka pada hari kiamat: orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, wanita yang bertingkah kelelakian danm menyerupakan diri dengan laki-laki, dan dayyuts (orang yang tidak memlki rasa cemburu)” (HR. Nasa’i, Hakim. Baihaqi dan Ahmad)

Para ulama memasukkan tindakan wanita yang menyerupai laki-laki dan tindakan kaum laki-laki  menyerupai wanita dalam “al-kabaair” (dosa-dosa besar). Mereka dilaknat dan laknat ini akan menimpa juga pada suaminya yang membiarkannya, meridhainya dan tidak malarang melakukannya hal itu.

7.  Bukan libas syurah (pakaian popularitas)

Berdasarkan hadist Ibnu Umar yang berkata : Rasulullah saw bersabda :

“Barang siapa yang menegakkan pakaian syurah (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah menegakkan pakaian kehinaan pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Libas Syurah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan meraih popularitas (gengsi) di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal yang dipakai oleh seorang untuk berbangga dengan gaun dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah dan yang dipakai oleh seorang yang menampakan kedzuhudannnya dan dengan tujuan riya.


Itulah syarat-syarat pakaian seorang muslimah. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa pakaian muslimah hendaklah menutup seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan denga rincian sebagaimana dikemukakan di atas; ia sendiri  bukan merupakan perhiasan, tidak tipis, tidak sempit sehingga menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum dan bukan merupakan pakaian popularitas.

TIPS & TRIK JILBAB SYAR'I

1.Hanya dalam 4 langkah mudah, jilbabsyar’i satu ini akan semakin menonjolkan sisi femininmu

Untuk mengenakan jilbab ini, pertama-tama sampirkanlah jilbab di kepala dengan sisi kiri lebih pendek dari pada sisi kanan. Lalu, sematkan sisi kiri jilbab ke bagian telinga kanan menggunakan jarum. Setelah itu, pasangkan jarum pada bagian telinga kanan agar jilbab tak mudah lepas. Nah, untuk ujung jilbab sebelah kanan bisakamu tarik dan pasangkan bros bunga di dekat pundak. Dengan tampilan seperti ini, dijamin penampilanmu akan terlihat lebih anggun dan terhindar dari kegerahan. Pastikan jilbabmu tidak terlalu tipis ya.

2. Keindahan seorang perempuan takmelulu harus terpampang. Meski tertutup jilbab, kamu akantetap punya sebaik-baiknya keindahan.

 Meski mengenakan jilbab, sebagai seorang wanita kamu masih tetap berhak untuk tampil cantik dan indah saban harinya.Tak harus menggunakan make up tebal atau banyak hiasan di kepala, kecantikanmu justru terpancar dengan indah saat kamu mau mengenakan jilbab yang menutup dada dengan cara yang sederhana. Caranya juga mudah kok.
Kamu siapkan jilbab segi empat polos. Kenakan di kepala dengan posisi sama panjang, tepat di bagian tengah. Lalu pasangkan peniti di dagu agar tidak mudah lepas. Setelah itu, tarik sisi sebelah kanan, tarik sampaiatas kepala, dan juntaikan hingga kedepan dada sebelah kiri. Rapikan bagian depan untuk menutupi dada. Lalu sematkan lagi peniti di dekat telinga kanan. Dan rapikan hingga dadamu tak lagi kelihatan. Jadi deh! Tetap terlihat cantik ‘kan?
Kamu bisa pilih kain jilbab yang tidak terlalu tipis dengan bahan yang nyaman. Dengan begitu, kecantikanmu juga akan lebih indah untuk dipandang.

3. Acara pesta bukan halangan untuk tampil apik. Tatanan gaya seperti inijustru bisa membuatmu jadi bintang acara.

Menghadiri undangan adalah sesuatu yang dianjurkan, misalnya pesta pernikahan. Gak jarang hal ini menjadi dilema, karena kamu harus menghormati pengundang acara dengan penampilan yang pantas, namun kamu juga ingin tetap tampil teduh dengan jilbab yang menutup dada. Tenang, sekarang kmau bisa mengandalkan gaya berjilbab yangHipwee berikan.
Pertama-tama, kamu kenakan innerninja.Kamu siapkan pashimina panjang yang lebar lalu ikat salah satu ujungnya di lehermu.Setelah itusematkansisi kain yang menjuntai di atas kepala. Jangan lupa pasang peniti di bagian telinga kanan dan kiri. Nah, gampang ‘kan? Kamu siap melenggang ke pesta dengan penampilan yang menyejukkan mata.

4. Cara berjilbab syar’i namun formal sudah bukan lagi misteri, karena kamu bisa menerapkan gaya jilbab ini.

Kamu akan mengadakan meeting dengan client? Atau kamu mau mengisi acara di suatu seminar? Situasi ini sering menuntutmu tampil menarik, namun kamu juga kudu memakaijilbab syari. Tenang, misteri ini sekarang bisa kamu pecahkan dengan gaya berjilbab yang tertera pada gambar ini.
Pertama-tama, kamu siapkan jilbab segi empat yang agak lebar. Lalu kenakan dengan sisi yang sama panjang. Setelah itu, tarik kain pada sisi kiri agar dadamu tertutupi , dan sematkan peniti di pundakmu. Nah, kemudian kamu tarik kain sisi kanan, putar ke belakang, dan sematkan di atas kepala. Lalu biarkan sisa kain menjuntai ke depan.Agar lebih rapi, kamu bisa pasangkan peniti pada telinga kanan dan kiri. Nah, voila! Kamu bisa lebih percaya diri saat presentasi dan tak lupa tetap menjaga auratmu sendiri.Penampilanmu kini menjadi lebih apik.

5. Menggunakan jilbab yang menutup dada itu gak kayak ibu-ibu pengajian kok. Gak percaya?Ini buktinya.

Saat ini banyak sekali variasi jilbab yang bisa membuat penampilanmu makin cantik, gak terkecuali jilbab pashmina dengan dua warna yang berbeda. Nah, agar jilbab ini bisa bikin penampilanmu makin api, gunakanlah dengan trik dari Hipwee.
Caranya, gunakan pashmina di kepala dengan panjang sisi yang sama. Lalu pasangkan peniti di belakang leher. Tarik kain sebelah kanan hingga menutupi dada dan jepit dengan peniti di telinga sebelah kiri.
Lalubaliklah sisi kain sebelah kiri agar warna dalam bisa terlihat, tarik ke belakang, pasang di kepala, dansematkan peniti di pundak sebelah kanan. Agar lebih rapi, kamu bisa pasang peniti tambahan di telinga sebelah kiri agar jilbabmu tidak terlalu terbuka.
Nah, terlihat cantik dan anggun ‘kan? Berjilbab besar dengan menjuntai menutup dada tak bikin kamu kayak ibu-ibu pengajian kok.

6. Sebagai seorang muslimah, tampil indah itu sunnah. Tapi dengan mengenakan jilbab menutup dada yang sederhana, cantikmu justru terlihat berbeda.

Wanita selalu identik dengan keindahan. Tak terkecuali kamu yang mengenakan jilbab. Tak harus berdandan serba gemerlap dan banyak hiasan, tampil dengan jilbab sederhana yang menutup dada justru membuatmu tampil menawan lho. Caranya juga mudah kok.
Pertama-tama, kamu lipat jilbab segi empat dengan perbandingan 1 : 4 bagian. Lalu kenakan di kepala dengan sisi kiri yang lebih panjang dan gunakan peniti agar tak mudah lepas. Lalu tarik ujung jilbab sisi kiri hinggamenutupi dada, dan sematkan di atas kepala. Jangan lupan gunakan peniti ya. Tadaaa, jilbab syari nan cantik akan menjaga auratmu dengan baik.



You Might Also Like

0 comments